Jiwa kepemimpinan bisa terlahir secara alami, terasah dari pengalaman dan berbagai gempuran masalah dan muncul ke permukaan untuk menjadi leader dari kelompoknya. Tetapi bukan berarti jiwa kepemimpinan tidak bisa dipelajari.
Sayangnya, untuk mempelajari kepemimpinan tidak bisa sepenuhnya mengandalkan bangku pendidikan formal.
Sebagaimana ditunjukkan dalam hasil survey Association of Graduate Recruiters “Skills for Graduates in the 21st Century”, sebanyak 33% lulusan perguruan tinggi di Inggris yang minim kemampuan dalam bidang kepemimpinan (urutan ke 3 dari 10 besar kesenjangan ketrampilan), sementara urutan 1 s/d 6 (kecuali urutan ke 3) adalah ketrampilan yang seharusnya juga dimiliki oleh pemimpin.
Ada beragam cara untuk belajar menumbuhkan dan memupuk jiwa kepemimpinan Anda. Berikut beberapa di antaranya:
- Selalu berinisiatif setiap ada peluang. Jadilah yang terdepan di antara yang lain. Perusahaan yang sehat akan selalu menghargai siapapun yang mampu menunjukkan sikap kepemimpinan, bukan pemimpin karena jabatannya.
- Bertanggungjawab pada setiap sasaran yang hendak dicapai: menentukan prioritas.
- Memegang teguh slogan “Aku Bisa!” meski dalam posisi sulit. Mencari solusi untuk mengatasi masalah jauh lebih baik daripada melemparkan “bola panas” masalah tersebut ke orang lain.
- Mengerjakan lebih dari yang diperintahkan, bukan sekedar yang tercantum dalam deskripsi jabatan: memberikan nilai tambah.
- Selalu menunjukkan semangat dalam melaksanakan tugas.
- Menyelesaikan masalah sampai tuntas: mengantisipasi potensi masalah, melakukan pencegahan dan secepat mungkin memecahkan masalah.
- Terus menerus melakukan improvement dari setiap tugas yang diselesaikan.
- Berinovasi tiada henti.
- Mempelajari ketrampilan baru yang dapat meningkatkan kemampuan.
- Selalu berpikir logis-positif.
(da/221215)
0 komentar :
Posting Komentar