Tentang Promitmen
Visi - Misi dan Lingkup Usaha
Saat ini sebuah institusi bisnis tak hanya perlu memperhatikan kualitas produk dan jasanya saja, tapi juga harus memperhatikan dinamika perubahan yang terjadi di luar. Bila mengabaikannya, sebagus apapun produk dan jasa dibuat, tak dapat diterima oleh pasar.

Karenanya sebuah perusahaan haruslah cermat mengamati perubahan trend yang terjadi. Institusi bisnis harus cepat beradaptasi dengan perubahan demi perubahan agar mampu bertahan dan meningkatkan daya saing usaha.

Kecenderungan inilah yang menggerakkan lahirnya PROMITMEN sebagai solution provider yang memberikan solusi secara profesional, baik di bidang perdagangan maupun jasa.

Landasan kami dalam berbisnis adalah PROFESIONAL dan berKOMITMEN. Dua kata ini yang membentuk nama perusahaan kami: PROMITMEN. PROFESIONAL karena kami dibentuk dari tenaga yang sudah profesional di bidangnya masing-masing, sedangkan KOMITMEN adalah tekad untuk memberikan hasil terbaik bagi pelanggan, mitra, karyawan dan pemegang saham.
Visi
Menjadi penyedia barang dan jasa terpercaya di Indonesia.

Misi
Memberikan nilai tambah, baik bagi mitra dan pelanggan, dalam sebuah hubungan kerjasama yang saling menguntungkan melalui prinsip QCD (Quality, Cost, Delivery)

Lingkup Usaha

7 Cara Bergaul Nyaman dengan Orang Menyebalkan


Orang seperti apa yang menurut Anda menyebalkan? Apakah yang suka mengeluh, asal ngomong, gemar mengomentari apapun yang bisa dikomentari, bahkan hal-hal yang tidak penting sekalipun, dan selalu menyalahkan orang lain? Jika ya, simak artikel berikut ini.

Orang seperti akan selalu ada di manapun Anda berada. Di tempat kerja, di lingkungan rumah, atau dalam satu komunitas di mana Anda jadi pengurus atau anggotanya. Mereka selalu memandang apapun dari sudut pandang negatif. Selalu sinis, dan itu membuat kita muak.

Sayangnya kita tak selalu bisa menghindar dari orang-orang sinis seperti itu. Alih-alih berharap mereka berubah, lebih baik Anda yang berusaha menyamankan diri dalam bergaul dengan mereka.

Berikut ini caranya:

1. Berempati

Saat seseorang mulai bicara hal-hal negatif, pelajari dan pahami kenapa ia membicarakan hal itu, lalu giring dia pada topik pembahasan lain yang netral. Lakukan dengan cara yang halus agar tidak membuatnya tersinggung atau justru makin menggebu-gebu dengan pemikiran-pemikiran negatifnya.

2. Memberikan ucapan selamat

Orang yang berpikiran negatif tak perlu dilawan dengan negatif pula. Justru sebaliknya, ucapan selamat akan membantu Anda mengendalikan situasi. Ucapan seperti, ”Wow, saya terkesan dengan cara Anda mengatasi masalah sebelum melebar jadi lebih besar” akan membuat percakapan berubah arah menjadi positif.

3. Menunjukkan simpati

Adakalanya Anda punya masalah atau pengalaman pahit yang sama dengan orang negatif. Ceritakan menurut versi Anda dengan menekankan solusi positifnya. Misalnya, “Ou, jadi mobilmu rusak juga ya? Coba saja montir langgananku. Kerjanya bagus lho. Mau kuberi nomor ponselnya?”

4. Mengulangi.

Metode mengkonfirmasi ulang apa yang Anda dengar dari orang yang mungkin tak menyadari kalau ucapannya bernada ‘miring’. Anda bisa mengklarifikasi dengan menanyakan, “Sepertinya Anda sakit dan lelah melayani banyak orang, benarkah?” Jika mereka menjawab, “Oh, bukan itu maksud saya,” maka Anda bisa mendapatkan penjelasan yang lebih positif dari mereka.

5. Menawarkan bantuan.

Bisa saja orang mengeluh karena sedang butuh bantuan. Banyak orang sulit mencari waktu untuk minta bantuan dan merasa akan sia-sia, sehingga mengutarakannya dengan cara berkeluh-kesah. Jika Anda mampu dan ingin, tawarkanlah bantuan. Mungkin memang itu yang mereka butuhkan.

6. Mengalihkan topik pembicaraan.

Konfirmasikan ucapan yang Anda dengar dan beralihlah ke topik yang lebih positif, misalnya “Aku turut prihatin atas masalahmu dengan Joko. Semoga kalian bisa segera mendapatkan solusi yang baik. Ngomong-ngomong, apa acaramu akhir pekan ini?”, lalu segeralah memulai membicarakan topik baru.

7. Jangan melibatkan diri.

Jika Anda bosan dengan lawan bicara Anda yang selalu negatif, mulailah menjaga jarak dan jangan sampai terjebak dalam topik pembicaraannya. Berbasa-basi tetap perlu dan lakukan dengan sikap wajar (tanpa terlihat marah atau kesal). Jangan membuang waktu dengan orang yang selalu menggerutu dan memandang segala sesuatu dari sisi negatif. Carilah alasan yang masuk akal agar ocehannya tidak makin berkepanjangannya. Jika saat itu Anda sedang bekerja, katakan saja, “Benarkah? Aduh, maaf ya. Aku masih ada kerjaan nih.”

Jika dia masih ngotot ingin bicara, bersikaplah yang tegas. Berdirilah, beri jarak antara Anda dengan dia, lalu berjalan menjauhinya sambil berkata, “Maaf nih. Aku lagi buru-buru!”

Menunjukkan sikap optimis akan membantu Anda terhindar dari sikap negatif orang lain. Jangan malah memprovokasi mereka. Lebih baik mengalihkan topik pada hal-hal yang positif dan pembicaraan Anda akan berjalan lancar.

Diterjemahkan secara bebas dari Entreprenuer.
Share on Google Plus

About Unknown

Landasan kami dalam berbisnis adalah PROFESIONAL dan KOMITMEN. Dua kata ini yang membentuk nama perusahaan kami: PROMITMEN. PROFESIONAL karena kami dibentuk dari tenaga yang sudah profesional di bidangnya masing-masing, sedangkan KOMITMEN adalah tekad untuk memberikan hasil terbaik bagi pelanggan, mitra, karyawan dan pemegang saham.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar