5 Trik Menjual Produk
Anda tahu, kita adalah mahkluk yang hidup dalam pola kebiasaan-kebiasaan. Di Amerika contohnya. Keluarga di sana rata-rata membeli produk yang sama sebanyak 150 kali, di mana 85% di antaranya adalah barang kebutuhan rumah tangga. Hal itu terungkap berdasarkan hasil riset Harvard Business School.
Melihat kondisi tersebut, apa yang harus kita lakukan untuk menangkap peluang agar produk kita laku dan membuat konsumen setia?
Dibutuhkan trik-trik khusus agar konsumen tak ragu menentukan pilihan dan produk Andalah yang jadi pertimbangan pertama.
Berikut ini ada 5 cara yang akan membuat produk Anda dicari konsumen dalam persaingan bisnis yang demikian ketat:
1. Publikasikan keunggulan Anda.
Apa yang membuat Anda lebih hebat dari pesaing-pesaing Anda? Perjelas hal ini kepada konsumen Anda sejak awal. Persepsi keunggulan sebuah produk atau merek dibentuk melalui beberapa faktor, antara lain dapat meningkatkan gengsi pemakainya, lebih nyaman, memiliki tingkat efektifitas yang jauh lebih baik daripada produk pesaing atau mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Bahkan produk kebersihan yang menjadi kebutuhan pokok rumah tangga bisa mengaplikasikan teori ini. Contohnya, Mr. Clean Magic Erasers. Produk cairan pembersih berbentuk spray laku keras di pasaran karena mengklaim tidak merusak cat, produk lain tidak demikian. Pihak produsennya gencar mempromosikan Mr. Clean Magic Erasers di TV disertai dengan demo keunggulan produk tersebut. Langkah ini berdampak positif dalam mendorong konsumen menentukan pilihan sebelum mereka membeli.
2. Disesuaikan dengan rutinitas konsumen.
Seberapa besar upaya yang dibutuhkan untuk merubah keinginan konsumen dari produk yang biasa ia beli ke produk Anda? Jika harganya lebih mahal dibandingkan dengan keunggulannya, dijamin orang tidak akan berpindah ke lain produk. Sebagai contoh kasus, Febreze, produk pengharum, baik pakaian maupun ruangan, keluaran P&G cukup berhasil di pasaran. Namun P&G melakukan sebuah kesalahan strategi branding yang membuat produknya jeblok.
Tahun 2004 P&G meluncurkan produk baru dalam bentuk CD seharga $5.99, di mana CD tersebut dapat mengeluarkan lima jenis aroma wewangian yang berubah-ubah setiap setengah jam saat diputar di CD player. Tak tanggung-tanggung, P&G mengontrak Shania Twain, seorang artis penyanyi country populer saat itu, untuk menjadi bintang promonya. Alih-alih laku keras, konsumen malah jadi bingung. Mereka tak tahu apakah produk itu berupa music, pengharum ruangan atau dua-duanya. Karena tidak paham cara menggunakannya, mereka memutuskan untuk tidak membeli.
3. Tidak merepotkan.
Saat membuat produk baru, jangan jadikan produk baru tersebut merepotkan konsumen. Buatlah produk Anda semenarik saat diluncurkan dan tetap menarik setelah itu. Produk selang anti kusut, misalnya. Jika diklaim tak mudah kusut, maka semestinya akan terus begitu setelah dipakai berkali-kali. Sebuah mainan rakitan untuk anak-anak seharusnya mudah dirakit tanpa perlu bantuan orang tua. Dan para ibu tak harus buang-buang waktu mempelajari cara mengoperasikan alat masak yang baru mereka beli.
4. Manfaatnya harus mudah diketahui konsumen.
Semakin jelas keunggulan dan manfaat produk Anda bagi konsumen, akan makin cepat produk Anda terjual. Sebagai contoh, produk gantungan dari 3M mudah ditempel dan dilepas tanpa harus melubangi dinding.
5. Biarkan konsumen mencoba.
The celup awalnya dibuat sebagai bingkisan agar konsumen bisa mencoba menyeduh dengan cepat tanpa perlu beli kemasan besar. Contoh produk, bingkisan dan demo di pertokoan merupakan teknik “mencoba dan benar-benar sesuai” sebagai uji coba pasar tanpa resiko. Jika Anda tidak bisa memberikan kepada konsumen sample produk untuk dibawa pulang, tawarkan opsi “beli gratis satu”. Anda juga bisa memanfaatkan website toko online untuk memperluas jangkauan pasar produk Anda.
Produk atau jasa yang dijual secara lokal bisa menggunakan interaksi sosial yang sedang tren, misalnya komunitas atau kumpulan arisan. Anda bisa memperkenalkan produk Anda saat anggota komunitas atau arisan berkumpul, di mana para anggota bisa mencoba produk atau jasa Anda secara langsung.
Semakin mudah produk dicoba, semakin cepat konsumen berminat membelinya.
Diterjemahkan secara bebas dari Entrepreneur.
0 komentar :
Posting Komentar