Tentang Promitmen
Visi - Misi dan Lingkup Usaha
Saat ini sebuah institusi bisnis tak hanya perlu memperhatikan kualitas produk dan jasanya saja, tapi juga harus memperhatikan dinamika perubahan yang terjadi di luar. Bila mengabaikannya, sebagus apapun produk dan jasa dibuat, tak dapat diterima oleh pasar.

Karenanya sebuah perusahaan haruslah cermat mengamati perubahan trend yang terjadi. Institusi bisnis harus cepat beradaptasi dengan perubahan demi perubahan agar mampu bertahan dan meningkatkan daya saing usaha.

Kecenderungan inilah yang menggerakkan lahirnya PROMITMEN sebagai solution provider yang memberikan solusi secara profesional, baik di bidang perdagangan maupun jasa.

Landasan kami dalam berbisnis adalah PROFESIONAL dan berKOMITMEN. Dua kata ini yang membentuk nama perusahaan kami: PROMITMEN. PROFESIONAL karena kami dibentuk dari tenaga yang sudah profesional di bidangnya masing-masing, sedangkan KOMITMEN adalah tekad untuk memberikan hasil terbaik bagi pelanggan, mitra, karyawan dan pemegang saham.
Visi
Menjadi penyedia barang dan jasa terpercaya di Indonesia.

Misi
Memberikan nilai tambah, baik bagi mitra dan pelanggan, dalam sebuah hubungan kerjasama yang saling menguntungkan melalui prinsip QCD (Quality, Cost, Delivery)

Lingkup Usaha

Benarkah Kecerdasan Jadi Modal Dasar Menuju Sukses?


Jika Anda beranggapan bahwa kesuksesan hanya milik orang-orang dengan kecerdasan di atas rata-rata, pikirkan sekali lagi. Penelitian yang dilakukan di Stanford University akan merubah paradigma itu.

Psikolog Carol Dweck mencurahkan seluruh karirnya untuk mempelajari perilaku dan kinerja manusia, dan penelitian terbarunya menunjukkan bahwa perilaku merupakan peramal yang baik atas kesuksesan ketimbang IQ.

Dweck menemukan, bahwa perilaku dasar manusia dibagi menjadi dua kategori: mindset kaku dan mindset pertumbuhan.


Orang yang memiliki mindset kaku meyakini dirinya sebagai dirinya apa adanya dan tidak bisa berubah. Masalah akan timbul saat ia mendapat tantangan, karena jika yang muncul lebih berat dari yang mampu ia atasi, ia akan kewalahan dan akhirnya putus asa.

Orang dengan mindset pertumbuhan percaya, bahwa mereka bisa berkembang dengan terus berusaha. Mereka mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan orang dengan mindset kaku, meskipun IQ mereka lebih rendah. Kenapa? Karena mereka berdamai dengan tantangan dan memandang tantangan tersebut sebagai peluang untuk mempelajari/ mengalami hal-hal baru.

Secara nalar, mempunyai kelebihan, seperti cerdas misalnya, akan meningkatkan rasa percaya diri. Memang benar, tapi hanya dalam keadaan biasa/ normal. Faktor pengambilan keputusan dalam hidup ditunjukkan dari bagaimana seseorang mengatasi rintangan dan tantangan.

Menurut Dweck, kesuksesan dalam hidup adalah tentang bagaimana Anda menghadapi kegagalan. Ia menggambarkan pendekatan untuk kegagalan yang dialami seseorang dengan cara mindset pertumbuhan sebagai berikut:

“Kegagalan merupakan informasi—yang kita beri label kegagalan, tapi sebenarnya lebih seperti, ‘Ini tidak berhasil, dan saya seorang problem solver, jadi saya akan coba cara lain.’”

Tanpa memandang di sisi mana Anda berada pada bagan di atas, Anda bisa membuat perubahan dan mengembangkan mindset pertumbuhan. Setelah itu dibutuhkan beberapa strategi yang akan membuat mindset Anda berada pada posisi yang tepat, yaitu pertumbuhan.

Tidak Mudah Menyerah

Kita semua akan merasa tertekan saat dihadapkan pada ketidakberdayaan. Tes yang dilakukan di Stanford University adalah untuk mengetahui bagaimana seseorang merespon perasaan itu. Kita bisa belajar dari hal itu dan terus berjuang atau pasrah dalam ketidakberdayaan. Banyak orang sukses yang mungkin tidak akan meraih kesuksesan mereka jika mereka mudah menyerah dan merasa tak mampu. Walt Disney dipecat dari Kansas City Star karena ia “tidak punya imajinasi dan ide-ide kreatif”, Oprah Winfrey dipecat dari pekerjaannya sebagai pembawa acara TV di Baltimore karena “terlalu membawa sisi emosional dalam setiap ceritanya”, Henry Ford pernah dua kali gagal dalam industri mobil dan Steven Spielberg ditolak oleh USC’s Cinematic Arts School beberapa kali. Bayangkan apa yang terjadi jika orang-orang itu mempunyai mindset kaku. Mereka akan langsung menyerah dan pasrah pada keadaan saat ditolak atau dipecat. Orang yang mempunyai mindset pertumbuhan tidak pernah merasa tak berdaya, karena mereka tahu, bahwa untuk meraih kesuksesan dibutuhkan kegagalan sebagai batu pijakan untuk mencoba dan mencoba lagi.

Semangat

Orang-orang dengan semangat juang tinggi akan terus mengejar yang mereka inginkan/ cita-citakan. Di luar sana akan selalu ada orang yang secara alami lebih pandai dari Anda, tapi kesenjangan itu bisa Anda perbaiki jika Anda berkeinginan kuat untuk maju. Semangat orang-orang yang berdaya juang tinggi adalah pendorong untuk meraih cita-cita setinggi mungkin. Warren Buffet merekomendasikan untuk menemukan passion sejati kita menggunakan, yang ia sebut dengan, teknik 5/25: Menuliskan 25 hal yang paling kita sukai. Kemudian mencoret 20 terbawah, sehingga 5 yang tersisa adalah passion kita yang sebenarnya. Yang lain hanya sebagai selingan.

Melakukan Tindakan Nyata

Kemampuan mengatasi rasa takut orang-orang bermindset pertumbuhan bukan karena mereka lebih berani dari kita, tetapi karena mereka tahu ketakutan dan kegelisahan akan melumpuhkan perasaan dan untuk melawan kelumpuhan itu adalah dengan melakukan tindakan nyata. Orang dengan pola pikir pertumbuhan selalu terberdayakan, dan orang yang terberdayakan tahu, bahwa tak ada satupun penghalang untuk terus bergerak maju. Jadi, apalagi yang Anda tunggu? Bertindak nyata akan merubah semua kekhawatiran dan ketakutan pada kegagalan akan berubah menjadi energi positif dan fokus.

Berusaha Lebih

Orang-orang yang terberdayakan akan mencurahkan semuanya, bahkan saat dalam kondisi terburuk sekalipun. Mereka selalu berusaha mendorong diri mereka sendiri lebih dari yang mereka bisa. Salah seorang murid Bruce Lee rajin menemaninya berolahraga lari tiga mil setiap hari. Suatu ketika, saat hendak mencapai batas 3 mil, Bruce berkata, “Ayo kita tambah dua mil lagi.” Muridnya yang kelelahan menjawab, “Matilah aku jika harus berlari lagi sejauh 2 mil.” Apa tanggapan Bruce? “Lakukan saja.” Muridnya marah saat ia telah menempuh 5 mil. Dalam keadaan lelah dan penuh amarah ia menghadap Bruce, dan Bruce menjelaskannya seperti ini: “Berhenti dan kau mati juga. Jika kau selalu berpegang pada batasan yang bisa kau lakukan, secara fisik atau apapun itu, akan meresap selama sisa hidupmu, pekerjaanmu, moralitasmu, dan jati dirimu. Seharusnya tak ada batasan di sana. Memang terasa nyaman, tapi kau tak boleh terlena. Kau harus berusaha lebih dalam. Jika itu menyusahkanmu, maka ia akan menyusahkanmu. Manusia seharusnya terus berusaha melebihi levelnya.” Kehidupan macam apa yang kita jalani, jika hari ini tidak lebih dari kemarin?

Berharap Pada Hasil

Orang dengan mindset pertumbuhan menyadari, bahwa kegagalan akan selalu mungkin untuk terjadi, tapi hal itu tak membuat mereka jadi mengabaikan harapan pada hasil perjuangan mereka. Berharap pada hasil akan selalu membuat Anda termotivasi dan mendorong siklus pemberdayaan diri. Artinya, jika Anda merasa tidak akan berhasil, kenapa risau?

Fleksibel

Setiap orang pasti pernah mengalami masalah yang tak terduga. Orang yang terberdayakan dengan mindset yang berorientasi pertumbuhan menganggap kesulitan sebagai pendorong untuk melakukan improvement. Ketika orang seperti itu menghadapi tantangan yang tak terduga, dengan mudah mereka menyesuaikan diri sampai diperoleh hasil yang diharapkan.

Tidak Gampang Mengeluh

Mengeluh adalah tanda yang jelas dari orang dengan mindset kaku. Sebaliknya, orang dengan mindset pertumbuhan akan terus mencari peluang dalam segala hal, sehingga tak punya waktu untuk berkeluh-kesah.

Di era 80’an ada quote yang sangat populer: “Kegagalan adalah sukses yang tertunda.” Jika dikaitkan dengan temuan Dweck, maka kesuksesan akan selalu tertunda jika kita terus bertahan dengan mindset kaku.

Sumber: Entrepreneur
Share on Google Plus

About Unknown

Landasan kami dalam berbisnis adalah PROFESIONAL dan KOMITMEN. Dua kata ini yang membentuk nama perusahaan kami: PROMITMEN. PROFESIONAL karena kami dibentuk dari tenaga yang sudah profesional di bidangnya masing-masing, sedangkan KOMITMEN adalah tekad untuk memberikan hasil terbaik bagi pelanggan, mitra, karyawan dan pemegang saham.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar